Minggu, 05 Desember 2010

Medan Penuh Kesan dan Kenangan

Ini hanya lah sebuah masa disaat ku menginjak kaki disalah satu kota metropolitan di Indonesia yaitu Kota medan. dalam rangka menjalankan tugas dimana aku bekerja demi menafkahi anak istri dirumah yang menjadi tanggung jawab ku sebagai kepala keluarga.

Dengan mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan baik keperluan pribadi sehari maupun perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan akhirnya aku siap terbang ke kota medan dengan berpamitan dengan istri tercinta dan 2 orang anak, kulakukan perjalan menuju kota medan.

Kenangan pertama yang gak aku lupa pada saat pesawat yang kutumpang tidak jua turun dari langit yang pada saat itu dipenuhhi awan gelapan dan pesawat yang kutumpangi berputar-putar berapa kali diatas kota medan mencari celah untuk turun tapi tak juga mendapatkan peluang itu dan akhir pilot memutus untuk kembali ke pekan baru untuk sementara dan mengisi bahan bakar alhamdulillah mendarat dengan selamat di Pekan Baru. Setelah bahan bakar terisi perjalanan kembali dilanjutkan ke kota medan dan sesampai di langit medan cuaca mulai membaik pesawatpun dapat mendarat dengan selamat di bandara Polonia Medan dengan waktu yang cukup panjang empat jam jakarta medan yang seharusnya ditempuh dalam waktu dua jam.

Setelah mengambil bagasi dan keluar dari bandara Polonia kami disambut oleh seorang yang mewakili sebuah perusahaan rental mobil yang cukup dikenal di negeri yang sering perusahaan kami gunakan jasanya.Setelah mobil diserahkan kami menunggu seseorang yang secara pribadi belum ku kenal dan akhirnya kami pun berkenalan serta mengantar kesebuah hotel.

Keesokan harinya aku pun mulai menjalankan tugas seperti apa yang telah diberikan oleh kantor menuju ke sebuah kabupaten berbatasan dengan kota medan yaitu Kabupaten Deli Serdang.

Tugas yang diberikan oleh kantor adalah pembebasan lahan untuk pembangunaan menara telekomunikasi yang berada di sepuluh lokasi yaitu 8 lokasi di Deli Serdang dan 2 lokasi di kota medan. Tiap lokasi memiliki karakter penduduk yang berbeda-beda tapi pada intinya semua urusan harus menggunakan uang.(SUMUT= Semua Urusan Makai Uang Tunai).

Pelanggaran peraturan lalu lintas bukan hal yang aneh lagi di kota ini. Sebagian besar melanggar selalu melanggar rambu-rambu yang yang jelas-jelas dipasang disetiap sudut kota, tapi apa boleh dikatakan aturan tetaplah aturan pelanggaran tetap berlangsung tanpa ada rasa bersalah melanggar aturan-aturan tersebut.

Dalam mengisi kepenatan pekerjaan aku sering mengunjung tempat-tempat makan dan hiburan yang salah satu tempatnya adalah tempat bermain bola sodok atau lebih populernya billiard.Salah satu tempat billiard yang sering kunjungi adalah v billiard ini hanya nama samaran. Ditempat ini aku sering mengisi waktu untuk bermain billiard dan akhirnya aku akrab dengan seorang wasit billiard yaitu si I. Kalau aku ingin main billiard di meja si I lah aku mainnya.

Walaupun akrab kami selalu membatasi hubungan ini jangan sampai meningkatkan menjadi lebih mendalam lagi karena kami masing-masing memiliki keluarga.

Dengan si I ini aku memdapatkan betapa sulitnya menjalani kehidupan ini, dinegeri yang begitu kaya tapi tidak bisa membuat penduduknya hidup dengan layak.Aku bahkan berpikir apakah negeri ini hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu bukan milik seluruh warga negaranya. Aku pun tak sanggup menjawabnya.

Dalam hati ku berdoa semua negeri cepat terbebas dari keserakah dan ketamakan penguasa dengan memikir warga negara mendapatkan kehidupan yang layak.

Terakhir aku berpikir inikah negeri yang membuat sebagian besar warganya menderita. Semoga hal ini cepat berubah kemakmuran negeri tercapai.

Medan Penuh Kesan dan Kenangan untuk kita berpikir mau kemanakah negeri ini dibawah....oleh para pemimpin negeri ini dan berapa banyak kesengsaraan yang dialami warga negara negeri ini yang salah satunya adalah seorang wasit billiard seperti si I.

Tidak ada komentar:

Artikel Terpopuler