Minggu, 03 Januari 2016

Mencari Kebahagiaan

Seorang pemuda duduk dgn tatapan kosong di samping telaga. Dia sedang galau dan tidak bahagia.

"Sedang apa kau di sini, anak muda?" tanya seorang kakek yang tinggal di sekitar situ.

Anak muda itu menoleh sambil berkata. "Aku lelah, Pak Tua. Aku sdh berusaha mencari kebahagiaan, tapi tak kunjung kudapatkan." keluh si anak muda dengan wajah muram.

"Di depan sana ada sebuah taman. Coba ke sana dan tangkap seekor kupu2.
Setelah itu aku jawab pertanyaanmu," kata si kakek.

Meski ragu, anak muda itu pergi juga ke arah yang ditunjuk.

Tiba di sana, dia takjub melihat taman indah dan kupu2 yang beterbangan.

Si pemuda meng-endap2 menuju sasarannya. Hap..! Sasaran itu luput. Dikejarnya kupu2 ke arah lain. Hap..! Lagi2 gagal. Dia berlari tak beraturan, menerjang rumput, tanaman bunga, semak. Tapi, tak satu pun kupu2 berhasil ditangkapnya.

Si kakek berkata, "Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Sibuk berlari ke sana kemari, menabrak tak tentu arah, bahkan menerobos tanpa peduli apa yang kamu rusak?

Nak, mencari kebahagiaan layaknya menangkap kupu2. Tidak perlu kau tangkap fisiknya, biarkan kecantikannya memenuhi alam semesta ini. Tangkaplah keindahan warna dan geraknya di pikiranmu dan simpan baik2 di dalam hatimu.

Kebahagiaan bukanlah benda yg dapat digenggam dan disimpan. Ia tidak ke mana2, tapi ada di mana2..
Peliharalah baik2, munculkan setiap saat dengan rasa syukur maka tanpa kau sadari kebahagiaan itu akan sering datang sendiri."

Kakek itu mengangkat tangannya. Tak lama, seekor kupu2 hinggap di ujung jari dan mengepakkan sayapnya, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.

Kebahagiaan sesungguhnya tdk jauh, dia ada di setiap hati yg selalu bersyukur. Tdk perlu mencari biarkan dia inshaaAllah "datang" sendiri.

Tidak ada komentar:

Artikel Terpopuler