Kesalahan-kesalahan (error) dalam riset pemasaran bisa terjadi pada tahap mana saja dalam prosedur atau proses riset. Kesalahan bisa bersifat sampling error maupun non sampling errors. Mana merupakan kewajiban bagi pemimpin proyek riset untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan sehingga bisa didapatkan hasil yang optimal.
Untuk menghindari kesalahan penarikan sampel dari populasi bisa digunakan rumus perkalian tingkat kepercayaan berdasarkan kurva standar normal dengan standar deviasi dibagi dengan standar errors dan hasilnya dikuadratkan.
Sedangkan kesalahan bukan karena sampling bisa terjadi karena beberapa sebab antara lain :
- Perumusan problem yang keliru
- Tiada respon
- Inferensi-inferensi kausal yang tidak tepat
- Desain kuisiner yang kurang baik
- Sikap bias (auspices bias) pihak pewawancara
- Pemrosesan data
- Analisa data
- Karena penafsiran
Para pemasar perlu memperhatikan dan mengembangkan bagaimana karakteristik agar riset pemasaran lebih baik. Riset pemasaran yang efektif perlu menggunakan kaidah yang dianut oleh metode ilmiah dengan observasi yang berhati-hati, perumusan hipotesa, peramalan dan pengkajian yang tepat. Periset perlu mengembangkan kreativitas dan cara-cara inovatif untuk memecahkan suatu persoalan. Periset juga perlu menghindari ketergantungan hanya pada satu metode saja dan kurang membuat model yang jelas. Perbandingan nilai suatu informasi dengan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan riset juga harus dipertimbangkan ratio penggunaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar