Jumat, 13 November 2009

Loner

- Si penyendiri, barangkali itulah sebutan yang paling pas untuk golongan ini. Merekaini tipe orangnya tak ingin menonjol, namun achievement oriented. Maka boleh jadi di segmen ini terdapat kalangan kelas atas namun bukan kalangan public figur.Orang mungkin lebih menegnal kelompok ini dari jabatannya, misalnya dibandingkan kegiatannya diluar seperti hobinya atau organisasinya. Kelompok ini memang bentuk-bentuk pribadi yang tidak suka berkumpul dan berhura-hura.

- Hanya dari 14,90% dari kelompok ini yang mengaku suka berkumpul dengan teman-teman atau hura-hura. Sebanyak 45,20% lebih suka berkumpul dengan keluarga, dan 31,30% memirsa video/TV di rumah untuk mengisi waktu luang. LOner juga punya kebiasaan belanja yang unik. Cuma 8,90% kaum loner yang dalam seminggu sekali ke pusat perbelanjaan angka ini paling rendah dibandingkan segmen lainnya.

_ Loner paling banyak cuma 1-2 kali sebulan berkunjung ke mall 39,40%, angka inipun masih paling rendah ketimbang kebiasaan segmen lain. Namun untuk kunjungan ke pasar swalayan relatif tinggi 47,40% kelompok ini mengaku 1-2 kali berbelanja di atas.

- Selain itu, loner lebih senang bila tidak tergantung orang lain dan menikmati kesendirian, mereka akan puas bila menentukan apa yang akan mereka lakukan misalnya dalm menjalankan hobi tak harus menunggu bersama-sama teman yang lain.

- Segmen ini juga ditandai dengan pribadi-pribadi yang berorientasi pada prestasi, selain itu loner biasanya memilih sesuatu berdasarkan pertimbangan rasional.

- Pribadi ini juga ditandai dengan karakter pribadi yang self orientend, atau melakukan sesuatu dengan motif internal. Loner terkadang juga tampak masa bodoh, cuek dan kurang peduli dengan sekeliling misalnya dalam hal berbusana walau tak suka tampilan yang wah, loner sering tampil unik sesuai dengan keinginannya tanpa mempedulikan pendapat orang lain tentang dirinya.

- Gaya pemasaran yang tepat untuk mendekati loner adalah pendekatan personal yang bisa langsung menyentuh kepentingan pribadinya. Kaum ini biasanya lebih melihat manfaat produk ketimbang atributnya, Karena mereka selalu mempertimbangkan segala sesuatu secara rasional dan melihat value of money.

Tidak ada komentar:

Artikel Terpopuler