Rabu, 11 November 2009

Prosedur Dalam Riset Pemasaran

Prosedur dalam riset pemasaran umumnya melalui tahapan yang sistematis mulai dari merumuskan sasaran proyek, melakukan analisis situasi, menentukan sistem dan sampling, mendesain quistioner, pengumpulan data lapangan, analisa data dan interpretasi, persiapan laporan tertulis untuk manajemen dan tindak lanjut studi. Dalam proses riset khususnya, menetapkan tujuannya harus jelas, realistis dan bisa dicapai sesuai harapan dan kepentingan perusahaan.

Dalam analisis situasi harus dipertimbanglkan berbagai faktor baik yang internal maupun yang eksternal dari perusahaan dengan segala permasalahan yang dapat mempengaruhi kemajuan perusahaan. Untuk ini perlu dirumuskan masalah lebih jelas dan menetapkan suatu hipotesa untuk suatu penelitian lebih lanjut.

Hipotesa adalah pengendalian tentatif atau kemungkinan sebuah pemecahan suatu masalah. Peranan hipotesa dalam riset adalah mengarahkan kerangka berfikir untuk mengorganisir kesimpulan-kesimpulan yang dicapai. Hipotesa yang baik harus memenuhi syarat-syarat seperti tepat bagi tujuan, dapat diuji sert meliputi rentang yang luas.

Erat kaitannya dengan kerangka berpikir adalah bagaimana prose penarikan kesimpulan-kesimpulan terjadi di dalam penalaran yang biasanya disebut inferensi. Dengan inferensi menarik kesimpulan tentang jumlah seluruh data yang sangat banyak (universum) hanya dengan cara menganalisis sampelnya pada suatu tingkat kepercayaan tertentu. Dalam inferensi terdapat dua tipe pokok proses penalaran (reasoning process), yaitu induksi dan dedukasi.

Induksi berarti menarik kesimpulan dari fakta-fakta menuju keterangan atau dari kasus spesifik menuju kearah generalisasi. Sedangkan dedukasi merupakan kebalikan dari induksi, dimana dedukasi bergerak dari hal umum (general) menuju kearah khusus (spesifik) atau dari keterangan menuju fakta.

Tidak ada komentar:

Artikel Terpopuler