Sabtu, 14 November 2009

Pushers

- Pushers merupakan kelompok masyarakat yang ditandai karakter yang cenderung mendominasi tanpa arah yang jelas, limgkup pergaulan luas, tak ingin jadi pusat perhatian, tidak mudah menerima inovasi, agak kaku dan cenderung suka mengatur.

- Segmen ini cenderung berasal dari mereka yang sudah berusia agak tua, jumlahnya pun tak banyak. Meski demikian, melihat karakter yang dimilikinya segmen masyarakat ini tidak bias diabaikan, dalam pemasaran misalnya mereka bisa dijadikan media bagi pemsar.

- Memang untuk produk-produk masal jangan harap segmen ini bakal mengkomsumsinya dalam jumlah banyak.

- Pengaruhnya yang sangat kuat pada segmen masyarakat lainnya, membuat pusher penting. Artinya bila mereka sudah dipegang sebagai sasaran pemasaran, segmen ini bisa digunakan sebagai penyambung ke konsumen yang lebih banyak. Apalagi dengan kecenderungannya yang ingin mendominasi. Hanya saja segmen ini agak sulit untuk didekati. Karakternya yang cenderung tidak mudah menerima pembaruan, agaknya perlu waktu untuk mengubah pikirannya.

- Segmen ini termasuk tipe yang senang membaca koran, majalah ataupun tabloid dilahapnya. Medianya juga beragam : kompas, Poskota, Jawa Pos dan Media Indonesia. Berita utama merupakan rubrik yang paling disukai segmen ini 11,2%. Pilihan rubrik ini sangat berpengaruh terhadap media yang dipilih, segmen ini juga tidak menyukai berita-berita ekonomi.

- Hampir 18,4% segmen ini memilih membaca Pos Kota, Ketimbang Kompas 17%. Pilihan terhadap Pos Kota diduga dipengaruhi oleh sikap konservatifnya. Buktinya, Media Indonesia yang beritanya banyak dinilai kalang tertentu mengebu-gebu, pusher jusstru tidak begitu meminatinya 0,40%.

- Untuk majalah ekonomi bisnis. Pushers lebih suka membaca majalah eksekutif ketimbang warta ekonomi atupun Swq. Gambaran ini bertolak belakang dengan pilihan majalah oleh segmen affluent, yang antara lain banyak dijumpai dikalangan pria muda menegah atas dan ditandai dengan kebiasaan bekerja keras dan berani ambil resiko.

- Produk yang dibeli berdasarkan informasi iklan untuk segmen ini menunjukkan angka paling kecil. Terhadap barang-barang elektronik misalnya hanya 8,41%.

- Karakter konservatifnya juga diperkuat dengan pilihannya terhadap media elektronik. Pilihan pushers lebih besar ke statiun TVRI 12,50% dan TPI 14,88%, ini memang berbeda dengan segmen lainnya yang lebih menyukai SCTV dan RCTI.

- Kebiasaan Pushers memanfaatkan waktu luang sehari-hari, kelompok ini kelihatannya tidak mempunyai kebiasaan yang sangat spesifik. Artinya apapun yang mereka suka mereka akan lakukan, misalnya memirsa TV/Video, mendengarkan musik, membaca koran/majalah merupakan hal yang biasa dilakukan.

- Pemanfaatan waktu luang diakhir pekan , segmen ini lebih banyak melakukan kumpul-kumpul dengan teman. Angka mencapai 14,88% paling tinggi dibandingkan kumpul dengan keluarga ataupun kegiatan lainnya.

- Meskipun pushers lingkup pergaulannya luas, namun segmen ini nampaknya tidak menyukai pergi ke tempat-tempat ramai, dalam mengunjungi mall misalnya, pushers termasuk paling kecil dibandingkan lainnya yakni hanya 10,94%. sedangkan segmen lainnya di atas 12%. Segmen ini lebih menyukai perghi nontonbioskop yakni mencapai angka 13,14%, barangkali kebiasaannya yang tak ingin menjadi pusat perhatian.

- Karena segmen ini tidak suka tampil, produk-produk yang lebih mengutamakan fungsi mungkin akan lebih mengena dibanding dengan produk yang sekedar mode. Komunikasi pemasaran sebaiknya langsung ke manfaat produk, juga lebih menekankan pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai mendasr akan lebih tepat untuk sasaran pushers ini.

Tidak ada komentar:

Artikel Terpopuler